Kreatif, inovatif.
Hm… kata-kata itu
sarat dengan makna. Lebih dekatnya dengan sesuatu yang berbeda dan unik. Lain dari pada yang lain.
Lalu kaitannya dengan
Belanda apa ya? Wah, tentu seluruh dunia setuju kalau kita mengatakan “ BELANDA
adalah negeri yang KREATIF dan INOVATIF”
Banyak sudah yang
mengatakan bahwa kekreatifan Belanda dapat dilihat dari kondisi geografis dan
bangunan-bangunan yang ada di sana, kincir angin, termasuk 10 besar negara
penerima nobel terbanyak, hingga berbagai budaya yang mereka miliki.
Saya jadi teringat
ketika tak sengaja menyimak suatu acara di televisi (Tv One), kalau tidak salah
nama acara tersebut “Bukan Jalan-Jalan Biasa”. Acara itu begitu menarik, sebuah
acara tentang jalan-jalan keliling dunia. Kebetulan topik acara waktu itu
adalah tentang Eropa.
Si pembawa acara
memulai perjalannya dari Paris lalu singgah ke Belanda. Inilah poin pentingnya.
Saya sangat tertarik untuk menyimak lebih dalam.
Perjalanan dimulai dengan
mengunjungi Queen Palace (istana Ratu Belanda) di Den Haag. Konon katanya
setiap setahun sekali diadakan “Princess Dag”, hari di mana Ratu belanda akan
menyapa dengan berbagai nasehat dan wejangan kepada seluruh rakyatnya dari
istana itu. Sesuatu hal yang menarik, sarat dengan keramahan.
Namun, yang cukup
menarik perhatian saya adalah suasana lalu lalang di sekitar jalan tempat
tersebut. Nampak beberapa pemuda dan pemudi berkeliling dengan menggunakan
sepeda sebagai alat transportasi. Katanya, sepeda menjadi kendaraan favorit
para remaja di sana. Keren ya?! Go green sekali ^^.
Menurut saya dari hal sederhana ini kita bisa melihat sisi kreatif dan inovatif orang Belanda. Biasanya para pemuda akan cenderung menyukai motor balap atau mobil mewah, tapi hal ini sungguh berbeda. Memang kebanyakan negara maju sudah menerapkan sistem ini, tapi kalau sampai menjadi trend remaja, saya rasa hal ini sangat menarik dan berbeda.
Menurut saya dari hal sederhana ini kita bisa melihat sisi kreatif dan inovatif orang Belanda. Biasanya para pemuda akan cenderung menyukai motor balap atau mobil mewah, tapi hal ini sungguh berbeda. Memang kebanyakan negara maju sudah menerapkan sistem ini, tapi kalau sampai menjadi trend remaja, saya rasa hal ini sangat menarik dan berbeda.
Hal menarik lain yang
saya ingat dalam acara itu yaitu ketika pembawa acara tersebut mengunjungi
sebuah perkampungan muslim Indonesia di Den Haag. Di sana ia bertemu dengan
bapak Ahmad Hambali, salah satu imam masjid yang memiliki nama masjid Al-Hikmah.
Dari beliaulah kemudian diketahui bahwa masjid yang kini dijadikan tempat
ibadah umat muslim dari Indonesia dan negara lain itu sebelumnya adalah sebuah
gereja. Woow !!!
Beliau mengatakan
bahwa gereja tersebut sudah tidak digunakan lagi, dan terpaksa dijual. Lalu,
tokoh Indonesia waktu itu, Probosutedjo kemudian mengusahakan membeli bangunan
tersebut kemudian mencari izin menggunakannya sebagai masjid tentunya dengan
berbagai renovasi.
Yang membuat saya
kagum, untuk memperoleh perizininan tersebut beliau harus meminta izin kepada
penduduk sekitar secara door to door.
Jika salah satu orang saja yang tidak setuju, maka berarti mereka tidak
mendapat izin. Dan, ternyata semua penduduk di sekitar tempat itu menyetujui
sehingga pemerintah Belanda pun juga
memberi persetujuan. HEBAT, di tengah-tengah isu agama di Indonesia, ternyata
masyarakat Belanda masih menaruh rasa percaya dan rasa aman terhadap umat
muslim. Menurut cerita bapak Imam Hambali, permohonon izin ke pemerintah
Belanda juga termasuk dalam proses yang mudah, karena Belanda memiliki sejarah
politik yang kuat dengan Indonesia.
Dari cerita tersebut
saya berpendapat bahwa masyarakat(orang-orang) Belanda memiliki toleransi yang tinggi. Satu
kata-SALUT- untuk mereka. Dan saya rasa sikap TOLERANSI yang mereka miliki ini
merupakan salah satu bentuk keKREATIFan yang memilki makna tersendiri. Kenapa??
Ya karena hal
tersebut merupakan salah satu cerminan bahwa mereka memilki “opened culture”
yang unik. Dengan sikap yang seperti itulah yang menjadikan negara mereka
sebagi salah satu negara yang sangat dikagumi di dunia dan menjadi tujuan
pariwisata maupun pendidikan oleh para penduduk di seluruh penjuru dunia.
“Opened culture”
menjadi salah satu wujud KREATIF yang mampu mendukung kemajuan bangsa mereka.
Saya kembali teringat ketika acara jalan-jalan pembawa acara itu berlanjut ke
sebuah restoran milik warga Indonesia di sana, De Poentjak Restaurant. Pemilik
restoran tersebut mengatakan, banyak warga Belanda yang sering mengunjungi
restoran itu, dan takjubnya menu favorit di restoran itu adalah “sayur lodeh”
masakan khas Indonesia. Cerita tentang Belanda semakin menarik saja ya,
lagi-lagi mereka memilki opened culture yang besar kepada penduduk asing,
terutama Indonesia. Semakin terlihat keramahan mereka terhadap penduduk asing,
hal ini juga merupakan ciri kreatif tersendiri. Kreatif dalam menyambut orang
lain dengan begitu ramah, maka tak heran jika Belanda merupakan salah satu negara
paling bahagia di dunia. Hal ini tak lepas dari sikap toleransi dan keramahan
kepada budaya lain (“opened culture”) yang mereka miliki. Dan tentunya kategori
negara paling bahagia bukanlah hal biasa, hal ini masuk dalam sebuah PRESTASI.
Dan sudah pasti PRESTASI muncul karena KREATIVITAS dan INOVASI. Excellent !!
No comments:
Post a Comment