Untuk
kawan-kawanku, atau setidaknya kalian yang menganggapku begitu
(Masih dari
balik pintu)
Aku tak peduli lagi
Aku ditinggal sendiri
Aku membuktikan lagi
Selangkah aku maju, selangkah aku dibawa mundur lagi
Bukan karena ketidaktahuanku
Bukan karena tembokku yang sulit ditembus
Bukan karena semua itu
Dan aku takkan menyalahkanmu
Sekali lagi, aku dikendalikan prasangkaku
Bahwa aku terlalu membosankan bagimu
Aku tak tahu, apa aku sedang marah untuk itu
Dan aku masih termenung dibalik pintu
Rahasia apapun itu, aku tak perlu tahu
Jika memang aku tak perlu tahu
Aku paham, aku dan kamu
Bermain rahasia, dan aku berada di balik pintu
Aku masih dikendalikan prasangkaku
Tapi ingin memberi kunci itu padamu
Namun jua masih terdiam di situ
Perlahan, prasangkaku berlalu
Maka, maafkan aku
Jika
selalu mengusikmu lewat tulisanku
No comments:
Post a Comment