31 Januari 2016
Sekian lama
berlibur dari tulis-menulis blog, akhirnya sekarang bisa mengisinya kembali
dengan tema jalan-jalan. Kali ini aku akan bercerita tentang Kulon Progo. Di sinilah,
alkisah Explore Kulon Progo dimulai.
Sekitar pukul 8 pagi
kami sampai di lokasi. Kami pun mendaki tangga yang kira-kira jumlahnya 300an
anak tangga. Beruntung kami sudah mengisi perut, sehingga punya cukup energi
untuk mendaki sampai puncak. Untuk mengetahui gambaran puncak Suroloyo bisa
baca-baca di tautan ini. Puncak Suroloyo
Sayang sekali, waktu
itu berkabut, sehingga pemandangan pegunungan dan candi Borobudur yang konon
dapat dilihat dari puncak ini pun tidak dapat kami nikmati. Tapi, kami tak
boleh kecewa karena selalu ada ritual wajib berfoto-foto.
Usai berfoto ria, kami
kembali turun menuju tempat parkir dan mulai perjalanan kembali. Oiya, di tempat
ini kami hanya dipungut biaya parkir Rp 2000,-
Tujuan kedua kami
adalah Kebun Teh Nglinggo yang masih terletak di satu kecamatan Samigaluh. Rute
perjalanan lagi-lagi turunan dan tanjakan yang cukup tajam. Untuk menuju kebun
teh ini ada beberapa papan petunjuk yang relatif kecil di persimpangan jalan
menuju puncak Suroloyo (ke kanan rah puncak Suroloyo, ke kiri arah kebun teh).
Kalau teman-teman ingin mengetahui rute yang lebih jelas bisa klik di tautan
ini. Kebun Teh Nglinggo
Tips untuk berwisata di
seputar Kulon Progo ini adalah jangan lupa searching rute perjalanan sebelum
berangkat, jangan lupa kondisi kendaraan yang oke, dan jangan ragu-ragu untuk
bertanya pada penduduk sekitar. It can really help us !!
Kembali ke kebun teh,
memasuki area wisata ini kami disambut oleh sekelompok pemuda/warga yang
mengelola wisata di desa Nglinggo tersebut. Kami membeli tiket seharga Rp
3000,-/orang. Tiket ini sudah termasuk tiket wisata ke grojogan Watu Jonggal.
Namun, saat itu kami hanya mengunjungi tujuan utama kami, kebun teh.
Rupanya wisata kebun
teh ini cukup hits, suasana parkiran sudah cukup ramai kendaraan dan pengunjung
yang baru datang. Untuk bisa berfoto dengan background kebun teh yang bagus,
kami perlu melalui jalan yang cukup menanjak. Namun hal itu terbayar segera
setelah kami sampai di hamparan kebun teh dan mengambil beberapa jepretan di
sana. Di sekitar kebun teh ini sduah ada beberapa warung yang menyediakan
makanan dan minuman, jadi kalau sudah capek bisa mampir ke warung-warung ini
untuk mengisi energi lagi.
Setelah puas
mengunjungi tujuan wisata kedua, kami kembali melanjutkan perjalanan dengan
rute yang berbeda dengan jalur berangkat kami. Akhirnya kami mengikuti papan
penunjuk jalan dan sampailah kami di wilayah Purworejo. What ??? Ya, kecamatan
Samigaluh memang berdekatan dengan wilayah Purworejo Jawa Tengah. Demi
memastikan bahwa kami tidak tersesat, kami kembali berhenti untuk bertanya pada
penduduk sekitar. Jalan yang kami tempuh sudah benar, dan memang untuk menuju lokasi
ketiga (Waduk Sermo) memang cukup jauh dari rute ini. Kembali mengikuti papan
penunjuk jalan yang terkadang tak jelas, kami juga mengikuti kendaraan di depan
kami yang menurut dugaan juga menuju tujuan yang sama. Alhasil kami malah
sampai di tempat wisata air terjun Kedung Pedut yang juga tak kalah ngetrend di
wilayah Kulon Progo ini. Kami tak mengambil foto yang oke di tempat ini, karena
cukup ramai pengunjung. Untuk review air terjun Kedung Pedut bisa baca di
tautan ini. Air Terjun Kedung Pedut
Di sana kami hanya
mampir sebentar dan mencuci muka dengan air “Sendang Penglarisan”, airnya
segerrr…Sayangnya untuk menuju tempat ini harga tiket masuk tergolong mahal Rp
6000,-/orang dan parkir motor Rp 3000,-.
Sebelum dhuhur kami pun
kembali melanjutkan perjalanan ke tujuan yang sebenarnya (Waduk Sermo dan
Kalibiru). Jalan menuju wisata ini relatif lebih mudah dicari dengan kondisi
jalan yang terkelola dengan lebih baik. Bahkan di beberapa sudut jalan,
disediakan bapak-bapak penjaga yang bertugas memberi petunjuk kepada pengunjung
supaya tidak kesasar.
Kami memutuskan untuk
mengunjungi Waduk Sermo terlebih dahulu. Karena kami lewat jalur belakang
(bukan lewat pintu masuk), kami pun hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp
2000,-Rupanya waduk ini juga cukup ramai, terbukti beberapa mobil parkir di
sekitar jalan pinggir waduk. Kebanyakan wisatawan yang mengunjungi tempat
wisata ini adalah keluarga. Di tempat ini juga disediakan perahu yang bisa
dinaiki pengunjung dengan biaya sekitar Rp 10.000,-/orang untuk mengitari kawasan
waduk. Waktu itu, kami lagi-lagi hanya mengambil foto dan memang tidak
berkeinginan naik perahu. Sayang matahari yang sudah cukup terik, membuat efek
backlight di foto. Hehe.
Dari kawasan waduk
Sermo kami pun menuju destinasi utama (yang sudah lama diidam-idamkan), yap,
Kalibiru, wisata yang lagi nge-hits di instagram. Lokasi Kalibiru tak jauh dari
waduk Sermo dan mudah dicari. Untuk rute yang lebih jelas bisa mampir ke
sini. Kalibiru dan Waduk Sermo
Sebelum memasuki
Kalibiru kami mampir shalat dhuhur dulu di masjid dekat Kalibiru yang rupanya
di pinggir jalan sudah diisi oleh beberapa kendaraan pengunjung. Masuk tempat
parkir juga sangat ramai, tak heran kalau wisata ini disebit sebagai wisata
laris manis. Tarif parkir di Kalibiru Rp 2000,-, sedangkan tiket masuk dipatok
seharga Rp 10.000,-/orang.
Lagi, lagi, dan lagi
tema jalan-jalan kali ini adalah tanjakan. Untuk menuju lokasi foto yang
ngetrend di Instagram itu, kami harus berjalan kaki melewati tanjakan. Di dekat
lokasi foto sudah banyak pengunjung yang antre. Adapula yang menikmati flying
fox. Karena tujuan kami adalah foto-foto, kami pun menuju antrean foto. Kami memilih
antre di salah satu spot foto yang dilengkapi tangga. Sebenernya ada yang lagi
pengen naik pohon di spot foto lain. Demi keselamatan dan demi kebersamaan,
kami pun memilih spot foto bertangga. Untuk foto di spot ini pengunjung ditarik
tiket Rp 15.000,-/orang dengan durasi foto 4 menit/orang. Adapun yang berminat
mengambil paket foto oleh fotografer professional, pengunjung harus membayar Rp
20.000,-/orang (dapat 4 foto). Untuk pengunjung yang ingin berhemat bisa
menggunakan kamera pribadi dan meminta bantuan mas-mas fotografer untuk
mengambil foto, kemudian cukup memberi tips seikhlasnya (seikhlasnya ya
secukupnya ya, jangan kebanyakan, jangan kedikitan).
Akhirnyaa, setelah
seharian jalan-jalan kami pun meutuskan untuk pulang. Langit pun sudah
menunjukkan mendung, tanda-tanda hujan. Beruntung saat gerimis datang, kami
sudah sampai di jalan Wates lagi.
NB
: Jalan-jalan kali ini sangat menyenangkan, rasa capek terbayarkan dengan
pemandangan alam yang indah. Hari itu juga banyak pelajaran yang bisa kami
petik. Terimakasih untuk setiap perjalanan, kebersamaan, dan ketulusan hatinya
melalui hari ini dengan setiap suka duka. ^_^
Ø Perkiraan
biaya :
- Puncak Suroloyo : parkir Rp 2000,-
- Kebun Teh Nglinggo : tiket masuk Rp
3000,-/orang; parkir Rp 2000,-
- Air Terjun Kedung Pedut : tiket masuk Rp
6000,-/orang; parkir Rp 3000,-
- Waduk Sermo : parkir Rp 2000,-
- Kalibiru : tiket masuk Rp
10.000,-/orang; parkir Rp 2000,-; tiket foto Rp 15.000,-/orang; tips fotografer
(dirahasiakan)
Ø Tips
Wisata :
- Sarapan dulu, bawa bekal minum
- Pastikan kondisi kendaraan baik, perjalanan
paling mudah dijangkau menggunakan motor
- Pastikan sudah membaca referensi wisata
sebelum berangkat
- Simpan rute jalan, jangan segan bertanya
pada orang
- Asyik wisata, jangan lupa ibadahnya J
No comments:
Post a Comment