Wednesday, February 10, 2016

Explore Kulon Progo

31 Januari 2016

Sekian lama berlibur dari tulis-menulis blog, akhirnya sekarang bisa mengisinya kembali dengan tema jalan-jalan. Kali ini aku akan bercerita tentang Kulon Progo. Di sinilah, alkisah Explore Kulon Progo dimulai.
Perjalanan ini berawal dari ajakan mas untuk jalan-jalan lagi. Sabtu malam usai mengantarkan teman (yang mau pulang kampung) ke stasiun Tugu, aku langsung pulang ke kos untuk memasak bekal esok hari. Rencananya mau masak opor ayam, sekaligus latihan buat masak. Pukul 21.00 lebih mulai menyiapkan bahan-bahan dan akan menyalakan kompor. Namun, sepertinya kompor sedang kurang bersahabat sehingga harus bolak-bolak memanggil mbak Marmi yang tak kunjung terlihat juga. Akhirnya baru bisa masak hampir jam 22.00. Usai masak, akibat efek kopi susu jos yang dibeli saat di stasiun Tugu membuat mata sulit terpejam. Jadilah tidur hanya selama 2 jam dan terbangun kembali pukul 02.30 pagi untuk masak nasi. Singkat cerita setelah persiapan, pukul 04.30 aku pun berangkat menuju jalan Wates KM 18. Setelah sarapan dan menitipkan motor, ‘kami’ berangkat menuju destinasi pertama, yaitu puncak Suroloyo. Beruntung waktu itu aku sempat menyimpan rute perjalanan yang bisa dicari melalui mbah Google. Tentunya dibantu tanya orang sana-sini. Jalanan yang kami tempuh tergolong berat, dengan jalan yang relatif sempit dan naik turun, lengkap dengan udara dingin khas Kulon Progo.
Sekitar pukul 8 pagi kami sampai di lokasi. Kami pun mendaki tangga yang kira-kira jumlahnya 300an anak tangga. Beruntung kami sudah mengisi perut, sehingga punya cukup energi untuk mendaki sampai puncak. Untuk mengetahui gambaran puncak Suroloyo bisa baca-baca di tautan ini. Puncak Suroloyo

Sayang sekali, waktu itu berkabut, sehingga pemandangan pegunungan dan candi Borobudur yang konon dapat dilihat dari puncak ini pun tidak dapat kami nikmati. Tapi, kami tak boleh kecewa karena selalu ada ritual wajib berfoto-foto.
Usai berfoto ria, kami kembali turun menuju tempat parkir dan mulai perjalanan kembali. Oiya, di tempat ini kami hanya dipungut biaya parkir Rp 2000,-



Tujuan kedua kami adalah Kebun Teh Nglinggo yang masih terletak di satu kecamatan Samigaluh. Rute perjalanan lagi-lagi turunan dan tanjakan yang cukup tajam. Untuk menuju kebun teh ini ada beberapa papan petunjuk yang relatif kecil di persimpangan jalan menuju puncak Suroloyo (ke kanan rah puncak Suroloyo, ke kiri arah kebun teh). Kalau teman-teman ingin mengetahui rute yang lebih jelas bisa klik di tautan ini. Kebun Teh Nglinggo

Tips untuk berwisata di seputar Kulon Progo ini adalah jangan lupa searching rute perjalanan sebelum berangkat, jangan lupa kondisi kendaraan yang oke, dan jangan ragu-ragu untuk bertanya pada penduduk sekitar. It can really help us !!
Kembali ke kebun teh, memasuki area wisata ini kami disambut oleh sekelompok pemuda/warga yang mengelola wisata di desa Nglinggo tersebut. Kami membeli tiket seharga Rp 3000,-/orang. Tiket ini sudah termasuk tiket wisata ke grojogan Watu Jonggal. Namun, saat itu kami hanya mengunjungi tujuan utama kami, kebun teh.
Rupanya wisata kebun teh ini cukup hits, suasana parkiran sudah cukup ramai kendaraan dan pengunjung yang baru datang. Untuk bisa berfoto dengan background kebun teh yang bagus, kami perlu melalui jalan yang cukup menanjak. Namun hal itu terbayar segera setelah kami sampai di hamparan kebun teh dan mengambil beberapa jepretan di sana. Di sekitar kebun teh ini sduah ada beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman, jadi kalau sudah capek bisa mampir ke warung-warung ini untuk mengisi energi lagi.

Setelah puas mengunjungi tujuan wisata kedua, kami kembali melanjutkan perjalanan dengan rute yang berbeda dengan jalur berangkat kami. Akhirnya kami mengikuti papan penunjuk jalan dan sampailah kami di wilayah Purworejo. What ??? Ya, kecamatan Samigaluh memang berdekatan dengan wilayah Purworejo Jawa Tengah. Demi memastikan bahwa kami tidak tersesat, kami kembali berhenti untuk bertanya pada penduduk sekitar. Jalan yang kami tempuh sudah benar, dan memang untuk menuju lokasi ketiga (Waduk Sermo) memang cukup jauh dari rute ini. Kembali mengikuti papan penunjuk jalan yang terkadang tak jelas, kami juga mengikuti kendaraan di depan kami yang menurut dugaan juga menuju tujuan yang sama. Alhasil kami malah sampai di tempat wisata air terjun Kedung Pedut yang juga tak kalah ngetrend di wilayah Kulon Progo ini. Kami tak mengambil foto yang oke di tempat ini, karena cukup ramai pengunjung. Untuk review air terjun Kedung Pedut bisa baca di tautan ini. Air Terjun Kedung Pedut

Di sana kami hanya mampir sebentar dan mencuci muka dengan air “Sendang Penglarisan”, airnya segerrr…Sayangnya untuk menuju tempat ini harga tiket masuk tergolong mahal Rp 6000,-/orang dan parkir motor Rp 3000,-.
Sebelum dhuhur kami pun kembali melanjutkan perjalanan ke tujuan yang sebenarnya (Waduk Sermo dan Kalibiru). Jalan menuju wisata ini relatif lebih mudah dicari dengan kondisi jalan yang terkelola dengan lebih baik. Bahkan di beberapa sudut jalan, disediakan bapak-bapak penjaga yang bertugas memberi petunjuk kepada pengunjung supaya tidak kesasar.
Kami memutuskan untuk mengunjungi Waduk Sermo terlebih dahulu. Karena kami lewat jalur belakang (bukan lewat pintu masuk), kami pun hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2000,-Rupanya waduk ini juga cukup ramai, terbukti beberapa mobil parkir di sekitar jalan pinggir waduk. Kebanyakan wisatawan yang mengunjungi tempat wisata ini adalah keluarga. Di tempat ini juga disediakan perahu yang bisa dinaiki pengunjung dengan biaya sekitar Rp 10.000,-/orang untuk mengitari kawasan waduk. Waktu itu, kami lagi-lagi hanya mengambil foto dan memang tidak berkeinginan naik perahu. Sayang matahari yang sudah cukup terik, membuat efek backlight di foto. Hehe.

Dari kawasan waduk Sermo kami pun menuju destinasi utama (yang sudah lama diidam-idamkan), yap, Kalibiru, wisata yang lagi nge-hits di instagram. Lokasi Kalibiru tak jauh dari waduk Sermo dan mudah dicari. Untuk rute yang lebih jelas bisa mampir ke sini. Kalibiru dan Waduk Sermo

Sebelum memasuki Kalibiru kami mampir shalat dhuhur dulu di masjid dekat Kalibiru yang rupanya di pinggir jalan sudah diisi oleh beberapa kendaraan pengunjung. Masuk tempat parkir juga sangat ramai, tak heran kalau wisata ini disebit sebagai wisata laris manis. Tarif parkir di Kalibiru Rp 2000,-, sedangkan tiket masuk dipatok seharga Rp 10.000,-/orang.
Lagi, lagi, dan lagi tema jalan-jalan kali ini adalah tanjakan. Untuk menuju lokasi foto yang ngetrend di Instagram itu, kami harus berjalan kaki melewati tanjakan. Di dekat lokasi foto sudah banyak pengunjung yang antre. Adapula yang menikmati flying fox. Karena tujuan kami adalah foto-foto, kami pun menuju antrean foto. Kami memilih antre di salah satu spot foto yang dilengkapi tangga. Sebenernya ada yang lagi pengen naik pohon di spot foto lain. Demi keselamatan dan demi kebersamaan, kami pun memilih spot foto bertangga. Untuk foto di spot ini pengunjung ditarik tiket Rp 15.000,-/orang dengan durasi foto 4 menit/orang. Adapun yang berminat mengambil paket foto oleh fotografer professional, pengunjung harus membayar Rp 20.000,-/orang (dapat 4 foto). Untuk pengunjung yang ingin berhemat bisa menggunakan kamera pribadi dan meminta bantuan mas-mas fotografer untuk mengambil foto, kemudian cukup memberi tips seikhlasnya (seikhlasnya ya secukupnya ya, jangan kebanyakan, jangan kedikitan).


Akhirnyaa, setelah seharian jalan-jalan kami pun meutuskan untuk pulang. Langit pun sudah menunjukkan mendung, tanda-tanda hujan. Beruntung saat gerimis datang, kami sudah sampai di jalan Wates lagi.

NB : Jalan-jalan kali ini sangat menyenangkan, rasa capek terbayarkan dengan pemandangan alam yang indah. Hari itu juga banyak pelajaran yang bisa kami petik. Terimakasih untuk setiap perjalanan, kebersamaan, dan ketulusan hatinya melalui hari ini dengan setiap suka duka. ^_^

Ø  Perkiraan biaya :
-    Puncak Suroloyo : parkir Rp 2000,-
-    Kebun Teh Nglinggo : tiket masuk Rp 3000,-/orang; parkir Rp 2000,-
-    Air Terjun Kedung Pedut : tiket masuk Rp 6000,-/orang; parkir Rp 3000,-
-   Waduk Sermo : parkir Rp 2000,-
- Kalibiru : tiket masuk Rp 10.000,-/orang; parkir Rp 2000,-; tiket foto Rp 15.000,-/orang; tips fotografer (dirahasiakan)

Ø  Tips Wisata :
-    Sarapan dulu, bawa bekal minum
-    Pastikan kondisi kendaraan baik, perjalanan paling mudah dijangkau menggunakan motor
-    Pastikan sudah membaca referensi wisata sebelum berangkat
-    Simpan rute jalan, jangan segan bertanya pada orang
-     Asyik wisata, jangan lupa ibadahnya J



No comments:

Post a Comment