Friday, December 21, 2012

Jogja Japan Week, Memperingati 27th Jogja-Kyoto Sister Province


            Event ini merupakan sebuah perayaan untuk memperingati persahabatan kedua negara-Indonesia dan Jepang- terutama antara dua kota- Jogja dan Kyoto. Konon, menurut sejarahnya Jogja dan Kyoto memilki kemiripan tersendiri. Jogja pernah menjadi ibukota negara Indonesia dan Kyoto pernah menjadi ibukota negara Jepang. Kedua kota ini juga menjadi kota budaya pada masing-masing negara.

(Foto: pintu masuk Jogja Japan Week @Museum Nasional Jogja)

            Event yang dilaksanakan 2 tahun sekali ini kembali digelar pada tanggal 5-8 Juli 2012. Tema yang diangkat pada tahun 2012 ini yaitu “SHUNKASHUUTOU MATSURI” Festival 4 Musim di Jepang). Banyak serangkaian acara yang dapat diikuti para peminat Jepang. Mulai dari pameran, lomba-lomba, workshop dan seminar. Writer berkesempatan mengikuti seminar pendidikan Jepang dengan pembicara Mr. Katsujiro Ueno(perwakilan Jepang) yang diselenggarakan dengan kerjasama PERSADA Yogyakarta (perhimpunan alumni Jepang). Seminar ini dilaksanakan tanggal 6 juli 2012 di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian. Tak rugi sama sekali mengikuti seminar ini, karena banyak pengetahuan serta informasi tentang budaya dan pendidikan Jepang yang secara langsung disampaikan oleh orang Jepang. Notabene Mr. Katsujiro Ueno ini fasih berbahasa Indonesia lho !. Sejak mudanya dulu, beliau sudah mempelajari bahasa Indonesia di negara asalnya, Jepang. Beliau juga pernah bertemu dengan presiden pertama RI- Ir. Soekarno.
            Dua hari berikutnya, tanggal 8 juli 2012, writer kembali mengikuti event terakhir yang diselenggarakan di Museum Nasional Jogja. Awalnya, aku akan mengikuti lomba menghias bento sebagai perwakilan dari organisasi di fakultas, ya sekalian mengambil sertifikat seminar. Dari pagi sudah kusiapakan masakan yang akan digunakan pada lomba. Bangun pagi-pagi dan bergegas memasak di dapur asrama (waktu itu writer masih tinggal di asrama UGM).

(Foto: aneka lukisan dan ikebana)

            Sekitar pukul 8 pagi aku pun berangkat dengan seorang teman. Butuh penantian cukup panjang di halte Trans Jogja. Sekitar pukul 9 pagi pun akhirnya aku sampai di tempat tujuan. Sesampainya di sana sambil menunggu waktu lomba dimulai, kami berkeliling terlebih dahulu ke setiap stand yang ada. Ada stand origami, yukata, manga, dll. Kesempatan untuk mengabadikan momen ini juga tak terlupakan.

(Foto: cuplikan 4 musim di Jepang)
Sesuai dengan temanya-Festival 4 Musim di Jepang-berbagai ruang pameran pun juga dihias sedemikian rupa dengan nuansa 4 musim di Jepang. Usai berfoto, kami pun bertanya pada panitia tentang lomba yang akan kuikuti, dan tak disangka saat itu juga kami baru tahu bahwa lomba menghias bento tidak jadi dilakasanakan. -_-“
            Dengan begitu tinggal satu lagi tujuan kami, mengambil sertifikat seminar. Pihak panitia memberitahu bahwa sertifikat akan diberikan usai penampilan cosplay. Kami pun menunggu dengan ikut menonton pemutaran film jepang di salah satu stand dan mengikuti workshop origami bersama Atsuki (komunitas pecinta jepang di jogja)
Sekitar pukul 13.00 lomba cosplay dimulai. Kami pun segera menuju depan panggung untuk menyaksikan para kontestan dengan kostum uniknya. Di tengah-tengah cosplay panitia kembali mengumumkan bahwa sertiikat akan dibagikan pada malam hari penutupan festival, kira-kira pukul 8 malam.
            Akhirnya, kami memutuskan untuk menikmati kontes cosplay saja, setelah cosplay selesai mungkin pilihan terbaik adalah pulang. Sesuai perkiraan pukul 15.30 kontes cosplay selesai. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, perburuan foto bersama cosplayer pun dikejar.
Di antara banyak cosplayer, ada satu tokoh unik tersendiri, yaitu Gatotkaca. Tokoh yang satu ini menampilkan sisi kreatif tersendiri dibanding kontestan lain. Kontestan lain banyak yang menggunakan kostum sesuai tokoh anime favorit mereka masing-masing. Namun, tokoh Gatotkaca mampu menampilkan kombinasi atau perpaduan yang unik. Sesuai dengan nama acara itu sendiri-Jogja Japan week-tokoh wayang Jawa diikut sertakan mewarnai acara budaya dua bangsa.

(Foto: bersama Cosplayers)

            Bagi sobat readers  yang penasaran dengan acara ini, maka harus sabar menunggu dua tahun lagi, tepatnya tahun 2014. See ya.. in the next Jogja japan week ^_^.

----- Sesampainya di asrama, makanan yang tak jadi dilombakan itu, akhirnya menjadi menu makanku-----

No comments:

Post a Comment