Friday, December 21, 2012

Kunjungan Ilmiah, MIPA Melancong 2012


            Setelah persiapan yang panjang  akhirnya panitia kunjungan ilmiah LSiS (Lingkar Studi Sains) FMIPA UGM sukses menyelenggarakan acara kunjungan ilmiah. Persiapan yang cukup melelahkan akhirnya membuahkan hasil pada hari-H (19 Juni 2012). Writer juga turut terlibat dalam kepanitiaan ini.
           Pada hari yang cerah di pertengahan Juni ini, kami (panitia dan peserta) kunjungan ilmiah memulai perjalan jam 8 pagi. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah redaksi Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Sesampainya di sana kami disambut baik pihak redaksi. Pertama kami diperkenalkan dengan berbagai media cetak yang dihasilkan di KR(Kedaulatan Rakyat). Tak hanya itu kami kemudian diperkenalkan dengan berbagai proses (tahap) pencetakan surat kabar yang setiap pagi beredar seantero Jogja. Kami dijelaskan tentang proses pemotongan kertas, serta proses pencetakan yang dilakukan di “dapur” surat kabar. Karena waktu itu masih pagi, kami hanya dapat melihat mesin-mesin yang sedang beristirahat, karena proses pencetakan baru dimulai malam hari ketika para wartawan sudah selesai mencari berita.

(Foto: suasana di KR)
Sebagai mahasiswa kunjungan ke KR merupakan kunjungan yang berkesan, banyak ilmu yang kami peroleh terutama tentang persuratkabaran yang menjadi media pemberitaan berbagai peristiwa tiap harinya. Sebagai kenang-kenangan, kami(panitia) memberikan plakat kepada pihak KR, sebagai sebuah tanda bahwa kami pernah berkunjung dan belajar di sana.

(Foto: bersama-panitia dan peserta Kunjungan Ilmiah)

            Perjalanan kami lanjutkan ke tempat kedua, yang tak lain adalah sentra kerajinan perak. Sobat readers pasti sudah tahu kalau Jogja juga terkenal dengan kerajinan peraknya. Kali ini kami mengunjungi sebuah sentra kerajinan perak “Narti’s Silver”. Pertama kali kami masuk sebuah toko yang memajang beraneka kerajinan perak. Kami semua takjub melihat harga yang special, harga yang pantas untuk sebuah seni yang membutuhkan pengerjaan rumit.

(Foto: proses pembuatan kerajinan perak)
            Pemilik toko menyambut kami dengan ramah, dan kemudian menunjukkan tempat pembuatan perak secara langsung. Di “bengkel” itu para pengrajin bertugas sesuai tugasnya masing-masing. Ada yang membentuk perak menjadi seperti benang-benang panjang dan ada pula yang membentuknya menjadi sebuah perhiasan serta kerajinan lain. Di bengkel inilah kami jumpai bagaimana rumitnya proses pembuatan kerajinan perak dari nol hingga menjadi barang dengan harga jutaan rupiah. Berkat kebaikan hati pemilik toko kami juga mendapat diskon sekitar 20 % untuk setiap barang yang kami beli. Tentu saja, dengan kantong mahasiswa seperti kami, kami memilih barang yang kisaran hargnya 20-50 ribu rupiah. :D

(Foto: @Narti’s Silver)

            Perjalanan kami lanjutan ke Geospasial ( Badan nasional Penanggulangan Bancana) yang dinaungi Fakultas Geografi UGM. Tempat ini berada di wilayah pantai Parangtritis-Depok.
Geospasial memilki tiga bangunan yang mencerminkan wilayah Jogja. Bangunan berbentuk kerucut melambangkan gunung Merapi, lorong menggambarkarkan sungai/laut/aliran air, dan satu gedung terakhir menggambarkan gumuk pasir yang semuanya saling terkait.

(Foto: suasana Geospasial)
            Di sana kami dipandu oleh pengurus Geospasial mengelilingi setiap bangunan. Di gedung berbentuk kerucut kami dapat melihat berbagai foto-foto bencana yang pernah terjadi di negeri ini(tsunami Aceh dan gempa Jogja), beraneka pasir dari berbagai pantai di Indonesia, berbagai jenis batu-batuan alam, dan pada lorong kami dapat melihat berbagai gambar proses terbentuknya gumuk pasir.
            Ba’da Ashar kami mengakhiri perjalan ke sebuah pantai (Pantai Depok). Di sana kami mempresentasikan hasil kunjungan ilmiah kami secara berkelompok. Tak hanya itu kami juga menikmati keindahan pantai dan bermain-main air sampai pukul 5 sore. Kami pun bergegas pulang, karena hari sudah menjelang Maghrib.

(Foto: @Pantai Depok)
            Bagiku kunjungan ini, tak hanya sekedar jalan-jalan. Tak hanya sekedar melancong, tapi melancong sekaligus mencari pengalaman dan ilmu baru yang mungkin takkan kita dapat di perkuliahan.

#Takkan bosan kutuliskan setiap perjalan yang berkesan dan menginspirasiku. Setiap perjalanan yang kuabadikan dalam gambar dan tulisan, menjadi sebuah cerita meski hanya tulisan yang sederhana.#





No comments:

Post a Comment